ILMUWAN NEGARA BERKEMBANG DIANAKTIRIKAN DALAM PENERBITAN ILMIAH
Abstract
Salah satu prestasi yang membanggakan bagi seorang ilmuwan ialah apabila ia dapat menerbitkan karya ilmiahnya dalam majalah ilmiah internasional terkemuka. Semakin banyak terbitan seorang ilmuwan
dalam majalah ilmiah internasional, semakin mantap pengakuan internasional terhadap bobot atau kualitas keilmuwan seseorang. Yang lebih penting lagi ialah bahwa dengan kegiatau penerbitan ihniah internasional tersebut temuan ilmiah seseorang akan dapat dikomunikasikan kepada ilmuwan lain di seluruh dunia. Tetapi untuk mencapai hal ini memang memerlukan perjuangan yang gigih, terutama bagi para ilmuwan di negara-negara yang sedang berkembang.
Kenyataan menunjukkan bahwa para ilmuwan di negara-negara maju masih meragukan kemampuan para ilmuwan di negara-negara berkembang untuk menghasilkan karya ilmiah yang patut diperhitungkan.
Mereka berpendapat bahwa dengan fasilitas yang serba kekurangan maka mustahil para ilmuwan negara-negara berkembang dapat menghasilkan karya ilmiah yang "mumpuni". Dengan dasar anggapan ini
maka para editor majalah ilmiah internasional terkemuka memandang artikel yang dikirim oleh ilmuwan dari negara berkembang hanya dengan sebelah mata. Tidak jarang para editor tersebut sudah merasa alergi
hanya dengan melihat asal negara pengirim artikel. Artinya kalau ada dua artikel dengan bobot ilmiah yang relatif sama, tetapi yang satu dikirim oleh ilmuwan dari negara berkembang dan satunya lagi oleh ilmuwan dari negara maju maka hampir dapat dipastikan editor tersebut akan memilih artikel yang dikirim dari negara maju.
dalam majalah ilmiah internasional, semakin mantap pengakuan internasional terhadap bobot atau kualitas keilmuwan seseorang. Yang lebih penting lagi ialah bahwa dengan kegiatau penerbitan ihniah internasional tersebut temuan ilmiah seseorang akan dapat dikomunikasikan kepada ilmuwan lain di seluruh dunia. Tetapi untuk mencapai hal ini memang memerlukan perjuangan yang gigih, terutama bagi para ilmuwan di negara-negara yang sedang berkembang.
Kenyataan menunjukkan bahwa para ilmuwan di negara-negara maju masih meragukan kemampuan para ilmuwan di negara-negara berkembang untuk menghasilkan karya ilmiah yang patut diperhitungkan.
Mereka berpendapat bahwa dengan fasilitas yang serba kekurangan maka mustahil para ilmuwan negara-negara berkembang dapat menghasilkan karya ilmiah yang "mumpuni". Dengan dasar anggapan ini
maka para editor majalah ilmiah internasional terkemuka memandang artikel yang dikirim oleh ilmuwan dari negara berkembang hanya dengan sebelah mata. Tidak jarang para editor tersebut sudah merasa alergi
hanya dengan melihat asal negara pengirim artikel. Artinya kalau ada dua artikel dengan bobot ilmiah yang relatif sama, tetapi yang satu dikirim oleh ilmuwan dari negara berkembang dan satunya lagi oleh ilmuwan dari negara maju maka hampir dapat dipastikan editor tersebut akan memilih artikel yang dikirim dari negara maju.
Full Text:
PDFDOI: https://doi.org/10.14203/j.baca.v20i6.121
Copyright (c)
BACA: Jurnal Dokumentasi dan Informasi index by: